Thursday, 26 July 2012

Utamakan Kedekatan Fisik dan Emosional? Pilihlah Bonding Parenting!

Bonding Parenting: Metoda Parenting yang Mengutamakan Kedekatan Fisik dan Emosional



Belakangan ini banyak dibicarakan soal Parenting Kelekatan. Banyak orang yang mungkin sudah akrab dengan istilah ini sesungguhnya belum memahami betul apa itu Parenting Kelekatan. Istilah “Parenting Kelekatan” dilahirkan oleh dokter anak William Sears dan istrinya Martha untuk menjelaskan gaya pengasuhan anak yang sangat responsif dan sangat perhatian.

Parenting Kelekatan meningkatkan kedekatan fisik dan emosional antara orangtua dan anak melalui apa yang disebut pasangan Sears sebagai “Baby Bs.” Baby B ini adalah bonding (ikatan emosional), breastfeeding (menyusui dengan ASI), babywearing (menggendong), bedsharing (tidur dalam satu ranjang) dan boundary building (menetapkan batasan-batasan bagi bayi).

Parenting Kelekatan mendorong orangtua untuk kerap memeluk, menggendong dan memegang bayinya pada minggu-minggu awal kehidupannya agar ikatan emosional berkembang pesat. Memberi ASI dianjurkan karena meningkatkan instink alamiah ibu dalam menanggapi bayinya melalui kedekatan fisik, pengaruh hormonal dan besarnya perhatian ibu.

Baik menggendong maupun tidur seranjang memberi banyak peluang berdekatan. Sedangkan menetapkan batas-batas adalah metoda pendisiplinan yang mengedepankan respon pada kebutuhan anak sesuai dengan usianya dan penerapan bimbingan anak secara lembut.

Semua aspek Baby B ini bertujuan meningkatkan hubungan intuitif dan saling percaya antara orangtua dan bayinya melalui kedekatan fisik dan emosional. Kedekatan ini memungkinkan orangtua untuk mengetahui dan merespon kebutuhan bayinya dengan tepat.

Berbeda dengan metoda parenting yang lebih keras, Baby B bukanlah sekumpulan aturan yang harus diikuti, melainkan sekadar rekomendasi yang bisa dan musti disesuaikan dengan keadaan keluarga masing-masing.
Bagaimana dengan soal makan dan tidur bayi misalnya? Gaya parenting kelekatan ini tidak berpatokan kaku pada urutan atau kalender perkembangan bayi, melainkan lebih berdasarkan pengamatan akan kesiapan bayi. Waktu tidur bayi misalnya, tidak harus kaku pada jam sekian. Kalau bayi menunjukkan tanda-tanda mengantuk, walau belum waktunya tidur, ya tidurkan saja. Begitu pula dengan soal makan, ditinggal bersama baby sitter, tidur sendiri atau perilaku baru lainnya.

Tentu saja, untuk memahami tanda-tanda kesiapan bayi, Anda harus mengenal bayi Anda dengan intim. Orangtua yang memutuskan untuk menerapkan metoda parenting ini musti meluangkan cukup waktu bersama bayinya. Kerap berdekatan dan memperhatikannya.

Salah satu keuntungan lain gaya parenting kelekatan ini, orangtua bisa segera tahu kalau mereka berbuat kesalahan sehingga cepat pula memperbaikinya. Maklum saja, pengenalan mendalam orangtua pada anaknya ini termasuk mengevaluasi reaksi-reaksi anaknya terhadap cara orangtua mengasuhnya.

Merespon Tiap Kali Bayi Menangis
Dengan demikian, pasangan yang menjalankan parenting kelekatan tentu tidak mungkin membiarkan bayinya 'menangis berkepanjangan.' Mereka musti merespon tangis bayinya, walau ada mitos bahwa bayi akan manja jika selalu diperhatikan tiap kali menangis. Sebaliknya, orangtua tipe ini tahu bahwa menangis adalah alat bertahan hidup bayi yang sangat ampuh; tangisan memang alat yang dimaksudkan untuk menimbulkan respon orangtua. Mereka yakin bahwa merespon tangisan bayi malah akan membangun rasa percaya yang kokoh, sekaligus mengajari orangtua untuk 'mendengarkan' anaknya dan langkah awal mengembangkan komunikasi orangtua-anak yang baik.

Filosofi parenting kelekatan ini tidak asal-asalan. Bahkan didukung oleh kenyataan biologi manusia. Setiap kali mendengar bayinya menangis, tubuh seorang ibu (juga ayah) akan mengeluarkan hormon yang akan membuatnya merasa tidak nyaman jika membiarkan anaknya. Jadi, kalau ada orang tua sampai tak peduli pada anaknya, itu berarti melawan 'hukum biologis'nya.

Menyusui dengan ASI
Pemakai gaya parenting kelekatan juga faham akan pentingnya memberi ASI. Menyusui berarti memberi nutrisi optimal dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, karena ASI lebih cepat dicerna, menyusui menjamin bayi sering dipeluk saat menyusu dan terus menerus dekat ibunya. Orangtua yakin bahwa memberi ASI eksklusif menunjukkan kebutuhan biologis bayi untuk terus menerus berlekatan dengan ibunya sebagai transisi alamiah dari kehidupan di dalam rahim. Sebaliknya, jika bayi tidak diberi ASI, ia seakan-akan dipaksa atau direnggut untuk berjauhan dengan ibunya.

Menggendong dan Tidur Seranjang
Menggendong dan tidur seranjang merupakan perluasan alamiah pemenuhan kebutuhan bayi untuk terus berdekatan dengan orang tuanya. Ada banyak teknik menggendong yang bisa dipakai (Baca kembali tulisan saya tentang menggendong di FILES akun Group FB Dono Baswardono Parenting).

Sebagian orangtua lebih suka mengendong bayinya tanpa alat bantu sama sekali. Ada yang senang memakai selendang tradisional agar bayinya merasa lebih ‘adem’ di iklim Indonesia yang panas ini. Namun ada pula yang ‘tahu’ kalau bayinya lebih suka duduk di dalam stroller saat berjalan-jalan di taman misalnya.

Begitu pula soal tidur bersama. Ada orangtua yang tak mau menidurkan bayinya di dalam boks atau crib. Sebaliknya, mereka lebih suka menaruh kasur kecil di lantai kamar tidur mereka agar sewaktu-waktu bisa tidur bersama. Sebagian lagi lebih memilih bayinya ditidurkan di ranjang mereka, walau dengan konsekuensi tidur dan kegiatan mesra orangtua terpaksa menyesuaikan. Yang lain lagi, tetap menaruh bayi di dalam boks saat berangkat tidur sore, tetapi langsung memindahkannya di ranjang mereka setelah bayi menangis pada malam hari. Bahkan ada pula orangtua yang sengaja membeli boks bayi yang bisa dilekatkan di samping ranjang orangtua.

Tiap keluarga memutuskan apa yang paling cocok dengan kebutuhan mereka dan yang terbaik dalam memenuhi kebutuhan bayinya. Apa pun teknik yang diterapkan, yang penting bisa meningkatkan kedekatan antara orangtua dan bayinya.

Pendisiplinan dengan Lembut
Teknik pendisiplinan yang lembut jamak dilakukan oleh orangtua yang menerapkan Parenting Kelekatan. Metoda disiplin ini disesuaikan dengan umur bayi. Misalnya, orangtua memutuskan untuk meletakkan barang-barang yang gampang pecah di luar jangkauan bayinya daripada memberitahu balitanya untuk tidak menyentuh atau memegang barang-barang itu karena orang tua ini sadar betapa tidak realistis mengharapkan bayinya bisa menahan diri untuk tidak memegangi barang-barang yang menarik baginya.

Toh orangtua ini tentu tidak kesulitan untuk melarang anaknya yang telah berusia sekolah untuk tidak melempar-lemparkan bola di dalam ruang keluarga agar barang-barang di sana tidak pecah. Karena anak seumuran ini tentu sudah bisa diberitahu dan sudah bisa menahan diri.

Yang penting digarisbawahi, metoda parenting kelekatan ini tidak menerapkan hukuman badan melainkan memberikan bimbingan, suri tauladan, pujian dan hadiah untuk perilaku yang baik. Kalau pun terpaksa menerapkan hukuman, dipilih teknik yang lembut, seperti diminta untuk merenungi perbuatannya, diambil (sementara) hak-hak istimewanya. Intinya, musti sesuai dengan tahap perkembangan anak.

Akan tetapi, orangtua jangan sampai keliru atau kebablasan dalam menjalankan metoda parenting kelekatan ini. Misalnya, dengan selalu atau terus menerus menggendong bayinya, atau selalu tidur seranjang. Memberi ASI musti diusahakan dengan sangat kuat, namun kalau kesehatan tidak memungkinkan, bisa saja memberikan susu formula.

Begitu pula, penerapan parenting kelekatan ini memang akan lebih berhasil jika ibu tidak bekerja di luar rumah. Namun bisa saja disesuaikan, dengan cara ibu memperpanjang masa ‘cuti’nya sampai anaknya mencapai usia balita, dan baru bekerja kembali ketika bayinya sudah masuk sekolah dasar.

Dengan demikian, parenting kelekatan adalah soal bagaimana mengenal bayi Anda dan merespon pada apa yang menurut naluri dan pengetahuan Anda sebagai hal yang benar. Metoda Baby B yang disarankan Dr. Sears hanyalah cara untuk mengenal bayi Anda dengan lebih baik. Ada banyak variasi metoda untuk menerapkan Parenting Kelekatan ini, sesuai dengan keunikan tiap orangtua dan bayinya. Parenting Kelekatan adalah sarana untuk mengenal bayi Anda dan mengembangkan gaya parenting Anda sendiri yang unik dan peka. DB

Dr. Dono Baswardono, Psych, Graph, AISEC, MA, Ph.D – Sexologist, Pschoanalyst, Graphologist, Marriage & Family Therapist.
Untuk konsultasi, hubungi di 087881705466 atau pin 2849C490. :)

1 comment:

  1. Opa, share aja. saya adalah ibu yang bekerja dan memang waktu saya tidak cukup banyak dengan my baby, Garuda tapi saya punya cara dimana saya bisa meluangkan waktu bersama dengan my baby yang saya sebut my quality time with my baby. alhasil sampai sekarang my baby mengenal saya dengan baik bahkan walaupun sudah dibantu oleh ibu saya tetap pola asuhnya ada ditangan saya.

    ReplyDelete