Wednesday 4 July 2012

BAGAIMANA CARA MENYEMAIKAN KARAKTER DI RUMAH

BAGAIMANA CARA MENYEMAIKAN KARAKTER DI RUMAH Pendidikan karakter terstruktur masih belum berkembang, walau kini sebagian sekolah sudah berusaha menanamkan nilai-nilai integritas, rasa hormat, tanggung jawab, keadilan, kejujuran, peduli, dan kewargaan pada siswa mereka untuk memperkuat struktur sosial sekolah dan masyarakat . Meskipun bukan tanpa kritik, upaya untuk memperkuat karakter anak-anak melalui program berbasis sekolah disambut oleh orangtua yang ingin anaknya dididik dalam budaya rasa hormat, integritas, dan pengendalian diri. Pengembangan karakter anak-anak tentu tidak dapat berasal dari kelas saja. Kualitas karakter berkembang melalui interaksi pengaruh keluarga, sekolah, tempat ibadah, dan masyarakat, dengan temperamen, pengalaman, dan pilihan-pilihan anak. Apa yang bisa orangtua lakukan untuk mendorong perkembangan kualitas karakter yang baik pada diri anak mereka? Kita memiliki banyak kesempatan dan sarana untuk tugas penting ini. Dengan menggunakannya akan memberi kita sukacita dan kepuasan melihat anak kita tumbuh menjadi orang yang memiliki integritas, belas kasih, dan karakter. Belajar Sosial - Sebuah Budaya Keluarga Karakter Orangtua yang menunjukkan kualitas karakter yang baik menyampaikan nilai-nilai mereka dengan meneladankan pilihan-pilihan dan tindakan-tindakan yang penting untuk menjadi orang dengan karakter yang baik. Apakah kita jujur, dapat dipercaya, adil, penuh kasih, hormat, terlibat dalam kegiatan-kegiatan sosial (demi kepentingan yang lebih besar daripada diri sendiri)? Bagaimana anak-anak mengetahui hal ini? Mereka melihatnya dalam tindakan dan pilihan kita sehari-hari. Mereka melihat bahwa itu membawa rasa sukacita, kepuasan, dan kedamaian pada kehidupan keluarga mereka. Anak-anak juga belajar bahwa ketika mereka melanggar etika pembimbing ini, orangtua akan menerapkan konsekuensi dengan adil dan bermartabat. Dalam buku-bukunya tentang perkembangan moral pada anak-anak, Michelle Borba mengajarkan bahwa langkah pertama adalah empati. Empati adalah kondisi yang diperlukan dalam hubungan orangtua-anak yang memungkinkan kita untuk mengajar semua nilai karakter untuk anak-anak kita. Ketika anak-anak merasa bahwa kita mengerti dan peduli terhadap mereka secara mendalam, mereka akan memiliki motivasi intrinsik untuk belajar kasih dan karakter yang kita tunjukkan. Instruksi Langsung – Momen-momen untuk Membangun Karakter Strategi pendisiplinan adalah alat penting yang memanfaatkan momen-momen tertentu untuk membangun karakter. Kita musti selalu menjelaskan mengapa perilakunya salah pada saat kita mengoreksi anak kita. Biasakan mengidentifikasi dalam pikiran Anda sendiri nilai yang ingin Anda ajarkan kepada anak berdasarkan perilaku tertentu. Pilih satu konsekuensi yang sesuai untuk mengajarkan nilai tersebut. Salah satu konsekuensi alamiah yang dapat kita gunakan adalah untuk 'menebus kesalahan'. Sebagai contoh, ketidakjujuran dapat diatasi jika kita mengaku dan bertanggung jawab. Kadang-kadang permintaan maaf kepada orang yang bersalah sudah cukup; pada saat lain kita harus mengambil tindakan untuk meluruskan tindakan yang keliru tadi. Instruksi langsung dan singkat tentang mengapa kita memiliki aturan keluarga dan nilai-nilai dasar yang kita pegang erat akan membantu anak belajar dari berbagai konsekuensi dan disiplin.
Mendongeng - Belajar Sifat-sifat Karakter dari Sastra dan Kehidupan Orangtua dan guru sudah menggunakan cerita untuk mengajarkan moral jauh sebelum buku ditemukan. Dan sampai kini kita masih melakukannya. Ketika kita menceritakan kisah-kisah hidup kita dan dunia di sekitar kita, kita menyampaikan kebajikan dan etika kepada anak-anak kita. Berdiskusi tentang cerita yang kita lihat di TV juga merupakan kesempatan untuk memperkuat nilai-nilai tersebut. Mendengarkan dan menanggapi cerita anak tentang sekolah dan teman sebayanya akan membantu mereka memikirkan apa yang tepat untuk dilakukan. Berhati-hatilah, karena anak-anak juga mendengarkan apa-apa yang kita ucapkan kepada orang dewasa lain; melalui percakapan tersebut kita mengajarkan nilai-nilai kita yang menuntun seluruh aspek kehidupan kita. Literatur anak-anak penuh dengan buku-buku hebat yang menggambarkan nilai-nilai luhur. Buku yang luar biasa akan menyentuh jiwa anak dan mengajarkan nilai-nilai tertentu tanpa instruksi atau interpretasi orangtua. Selain itu, berbagi cerita kehidupan nyata dari berita dan internet dengan anak-anak akan kita mengilhami kita semua untuk mengejar nilai-nilai kita dalam kehidupan sehari-hari. Belajar Lewat Pengalaman – Memraktekkan Sifat-sifat Karakter Kita tahu dari model-model pendidikan bahwa kita harus memraktekkan apa yang kita pelajari agar terbiasa. Kita bisa belajar dengan mendalam jika kita melihat dan belajar langsung pada saat kita mendengarnya. Tapi, kita harus melakukannya dan merasakannya untuk mengetahui arti sebenarnya dari karakter di dalam diri kita. Kita dapat menggunakan kesempatan-kesempatan pengambilan keputusan untuk membantu anak kita mengambil tindakan etis dan melihat hasil-hasil positifnya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Kita juga dapat menemukan kesempatan untuk terlibat dalam aksi sosial dan masyarakat yang dapat diakses untuk anak-anak kita. Temukan beragam cara bagi anak-anak Anda untuk belajar altruisme melalui perbuatan baik. DB Dr. Dono Baswardono, AISEC, MA, Ph.D – Marriage & Family Therapist, Pendiri “School For Champions” – summer camp pendidikan karakter di Gunung Kawi, Malang.

No comments:

Post a Comment