Memahami Autisme
Pelototi Lima “Bendera Merah” Ini
Bagian 2
Perilaku khas gangguan spektrum autisme bisa atau belum muncul pada masa bayi (18 – 24 bulan), tetapi umumnya sudah tampak jelas selama masa kanak-kanak awal (2 – 6 tahun).
Apabila Anda rutin datang ke dokter spesialis anak (bukan hanya ketika anak sakit saja), dokter tentu melakukan ‘uji perkembangan.’ Ia akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan khusus tentang kemajuan bayi Anda. Ikatan Dokter Anak Indonesia – juga Lembaga Nasional untuk Kesehatan Anak dan Perkembangan Manusia di Amerika serta asosiasi dokter spesialis anak lain di negara-negara lain – menyebutkan ada lima perilaku yang menandakan bahwa anak Anda perlu evaluasi atau tes yang lebih mendalam:
tidak mengoceh atau mendekut pada umur 1 bulan
tidak menunjukkan bahasa tubuh (menunjuk, melambai, meraih) pada umur 12 bulan
tidak mengucapkan satu pun kata pada umur 16 bulan
tidak mengucapkan sendiri frasa yang terdiri atas dua kata pada umur 24 bulan
mengalami kehilangan kecakapan bahasa atau sosial pada umur berapa pun.
Mengalami lima ‘bendera merah’ ini bukan berarti anak Anda menderita autisme. Tetapi karena ciri-ciri gangguan ini sangat banyak, maka seorang anak yang menunjukkan salah satu perilaku ‘bendera merah’ di atas harus diperiksa dengan lebih seksama oleh tim yang terdiri atas profesional dari berbagai bidang. Siapa saja? Dokter ahli syaraf, psikolog, dokter spesialis anak dengan kekhususan perkembangan, terapis wicara/bahasa, konsultan belajar, atau profesional lain yang punya pengetahuan tentang autisme.
Mengenali Gejala Sesuai Usia
Meskipun sulit, tanda dan gejala autisme sudah bisa diamati pada anak kategori usia sbb:
Usia 0 - 6 bulan: bayi akan tampak terlalu tenang (jarang menangis), terlalu sensitif, gerakan tangan dan kaki berlebihan terutama bila mandi, tidak ditemukan senyum sosial, tidak ada kontak mata di atas umur 3 bulan, perkembangan motorik halus/kasar sering tampak normal, sulit bila digendong, dan menggigit tangan dan kaki orang secara berlebihan.
Usia 6-12 bulan: kaku bila digendong, tak mau bermain permainan sederhana semisal "ciluk-ba", "da-da", tidak mengeluarkan kata, tidak tertarik pada boneka, memperhatikan tangannya sendiri, dan terdapat keterlambatan dalam perkembangan motor kasar/halus.
Usia 2-3 tahun: tidak tertarik untuk bersosialisasi dengan anak lain, melihat orang sebagai "benda", kontak mata terbatas, tertarik pada benda tertentu, dan kaku bila digendong.
Usia 4-5 tahun: sering didapatkan membeo, mengeluarkan suara yang aneh (nada tinggi atau datar), marah bila rutinitas yang seharusnya berubah, menyakiti diri sendiri (membenturkan kepala), dan gampang marah bila kemauan tidak dituruti atau agresif. DB
Dr. Dono Baswardono, AISEC, MA, Ph.D – Marriage & Family Therapist, Sexologist, Psychoanalyst, Graphologist. Untuk konsultasi, hubungi Hita di 0878-8170-5466 atau pin 2849C490.
No comments:
Post a Comment