Sunday 17 February 2013

Bila Anak Mengalami Kedaruratan

Bila si Kecil Harus ke Emergency Room

Panik! Mungkin inilah yang Moms rasakan jika kondisi si kecil harus dibawa ke Emergency Room (ER) atau Unit Gawat Darurat (UGD). Entah karena ia tertelan benda asing, panas badan tinggi, kejang bahkan hingga tak sadarkan diri. Pontang-panting dan tak tahu harus bagaimana jika berhadapan dengan situasi yang tak terduga ini. Yuk, Moms ikuti langkah-langkah berikut ini agar terhindar dari kepanikan yang bisa mengakibatkan keadaan semakin parah.

Penting untuk dilakukan Orangtua:
 Tetap tenang dan tarik nafas dalam-dalam agar dapat berpikir jernih.
 Tanpa menunggu lama ambil uang seadanya serta ATM atau kartu kredit untuk mengurusi soal administrasi ketika tiba di rumah sakit atau klinik terdekat. Tak perlu membawa persediaan pakaian dan susu serta MPASI si kecil karena belum tentu dibutuhkan.
 Bawa catatan kesehatan si kecil seperti kartu sehat imunisasi atau kartu kesehatan sejenis lainnya. Ini berguna untuk mempermudah dokter dalam memeriksanya.
 Bawa obat-obatan si kecil jika ia memang sudah menderita suatu penyakit tertentu.
 Jangan menunggu dokter langganan si kecil jika situasinya jauh dari rumah.
 Jika lokasi rumah jauh dari rumah sakit, bawa si kecil ke klinik 24 jam terdekat dari rumah guna pemberian pertolongan pertama untuknya.
 Ketika membawa si kecil usahakan posisi kepalanya bebas bergerak dengan kondisi digendong atau dibopong. Posisi tidak tertekuk.
 Setibanya di ER ceritakan kronologi singkat selama beberapa hari sebelum kejadian itu pada dokter yang menanganinya dan ceritakan apakah si kecil punya alergi atau memang mempunyai bakat kejang atau riwayat penyakit lainnya.
 Jika memungkinkan, masuklah ke ruangan emergency karena akan membuat si kecil merasa aman dan nyaman karena melihat kehadiran orangtuanya. Dan katakan bahwa semua dokter dan perawat akan membantunya.
 Bantu tenaga medis ketika akan melakukan tindakan medis seperti memegang tangan jika akan diinfus, membujuknya “Nggak apa-apa ya, Nak? Bu Dokter mau bantu Adek ya?” dan sebagainya. Tindakan koperatif akan sangat membantu pemberian pertolongan kepada si kecil.
 Ketika tindakan emergency telah selesai dilakukan, ceritakan kembali kepada dokter secara kronologis dan komprehensif tentang apa yang terjadi.
 Jika si kecil mengalami panas tinggi, mintalah dokter agar memeriksa suhu tubuh di bagian dubur agar suhu dalam tubuh bisa dipastikan.
 Untuk kebaikan si kecil, sebaiknya lakukan anjuran dokter untuk melakukan tindakan lebih lanjut, misalnya harus periksa darah, rontgen paru-paru atau yang lainnya.
 Saat menunggu tindakan emergency, Moms bisa melakukan urusan admnistrasi di bagian cashier atau payment.
 Tanyakan kepada dokter yang menanganinya apakah diperlukan untuk rawat jalan atau pulang. Jika pulang tanyakan kembali apakah masih perlu untuk bertemu kembali sebagai pengecekan ulang tentang kondisi terakhir si kecil.
 Jika mendapatkan resep obat sebaiknya orangtua menanyakan seksama apa khasiat obat-obatan tersebut. n


Do This at Home!
• Letakkan nomor telepon dokter anak yang biasa mengecek kesehatansi kecil di dekat telepon rumah atau simpan dalam handphone agar setiap saat bisa menghubunginya.
• Letakkan nomor telepon rumah sakit atau Unit Gawat Darurat di dekat telepon rumah atau simpan dalam handphone.
• Kumpulkan catatan kesehatan keluarga dalam satu folder sehingga mudah dibawa dalam keadaan darurat dan mempermudah diagnosa dokter.
• Jika si kecil mempunyai suatu riwayat penyakit tertentu dan sering kambuh, sebaiknya Moms menyediakan semua perlengkapan dan persediaan di dalam sebuah wadah (koper) agar mudah dicari dan dibawa saat diperlukan. n


Don’t Try This at Home!
X Panik dan serba salah
X Histeris
X Tidak koperatif dengan tenaga medis
X Menceritakan hal yang sesungguhnya tidak terjadi pada dokter atau perawat yang menanganinya.
X Menelepon teman, kerabat atau tetangga yang jelas tidak mengetahui tentang hal yang sedang dialami karena bisa membuang waktu.
X Berganti pakaian yang bagus dahulu sebelum ke rumah sakit.
X Membawa perbekalan makanan nasi dan lauk pauknya yang belum tentu diperlukan.
X Memberikan minuman, susu, ASI, atau MPASI jika tidak ada perintah dari dokter atau perawat.
X Membohongi si kecil dengan mengatakan bahwa infuse tidak sakit atau obat adalah permen yang manis. Berilah penjelasan secara realistis namun dengan bahasa anak, katakan bahwa ini hanya sementara saja.
X Membiarkan anak bermain-main di lantai dengan berbagai permainan atau benda yang ada di area Unit Gawat Darurat.


Segera Bawa Anak Ke UGD Bila…
 Kejang
 Perdarahan banyak
 Demam tinggi sekali lebih dari 40, 5 derajat Celsius
 Tertelan benda asing
 Sesak napas
 Dehidrasi

Dr. Dono Baswardono, AISEC, MA, Ph.D – Marriage & Family Therapist, Sexologist, Psychoanalyst, Graphologist. Untuk konsultasi, hubungi Hita di 0878-8170-5466 atau pin 2849C490.

No comments:

Post a Comment