Wednesday 1 August 2012

Jika Bayi Menolak Disusui

Bayi Menolak Disusui Karena Puting Susu Tidak Muncul


Tanya: Saya bunda dari Azka (3 bulan) dan berniat memberikan ASI eksklusif. Tetapi beberapa hari ini Azka menolak disusui langsung. Awalnya, ia pernah saya tinggal di rumah sehari. Jadi, saya peras ASI saya dan ia minum dari botol dot. Saat saya ingin menyusuinya kembali, ia agak menolak. Waktu itu ia masih mau karena sedikit saya paksa. Tapi, keesokan harinya hingga sekarang ia selalu menolak. Bahkan, jika digendong dalam posisi menyusu, ia menangis dan marah. Sepertinya ia trauma saya susui. Kini, Azka minum ASI dari botol dot dengan posisi tidur. Padahal saya ingin sekali menyusuinya langsung walau ASI saya tidak banyak dan puting payudara saya tidak muncul. Apa yang harus saya lakukan? Tyas

Jawab: Bayi akan belajar menyusui secara naluriah. Dengan sendirinya ia akan mencari puting susu ibunya. Jika puting susu ibu tidak muncul, bayi berusaha keras menyedot tetapi ASI susah keluar. Ini bisa membuat bayi akhirnya capai dan putus asa.
Nah, ibu yang baru pertama kali melahirkan biasanya emosional saat melihat bayinya kesulitan menyedot. Ibu malah panik, cemas atau sedih. Reaksi-reaksi tersebut malah membuat bayi menjadi tambah tidak nyaman berada dalam pelukan ibu.
Jika bayi kemudian dikenalkan dengan dot dan malah lebih menyukainya, itu karena bentuk dot dirancang khusus sesuai dengan bentuk puting susu yang baik. Puting susu yang baik untuk menyusui adalah jika areola (lingkaran hitam) pada payudara bisa masuk semua ke mulut bayi. Nah, jika puting tidak muncul, maka anak akan kesulitan untuk menyedot sampai areola yang membuat bayi merasa tidak nyaman untuk menyusu. Jadi, saat bayi dikenalkan dengan dot, bayi akan menikmati bentuk dot itu

Jangan Dipaksa
Saya dukung niat ibu untuk kembali menyusuinya secara langsung karena melalui proses tersebut kedekatan emosional anak dan ibu terjalin lebih erat.
Ibu harus mengubah perilaku ibu: bukan memaksa, tapi membujuk. Sebelum menyusui, ibu harus menenangkan diri dahulu. Temukan posisi duduk yang baik agar bisa menggendong bayi dengan nyaman.
Begitu bayi diposisikan dalam posisi menyusu ke payudara ibunya, mungkin anak ibu bergerak-gerak atau berontak. Jangan langsung menyodorkan payudara ibu pada mulut bayi. Tunggu beberapa saat hingga bayi merasa nyaman.
Usaplah lembut kepala atau badannya dengan gerakan satu arah ke bawah. Jangan naik turun karena hal itu malah akan merangsang emosi bayi.
Bujuklah ia dengan lembut, tataplah wajahnya dan lakukan kontak mata. Bujuklah ia dengan mengatakan ‘Mama ingin menyayangi kamu. Mama ingin menyusui kamu. Sini dong sama Mama’. Hal ini bertujuan untuk menjalin kembali hubungan emosional antara ibu dengan anak yang sempat terganggu di awalnya.
Nah, jika otot-otot badan bayi sudah tampak rileks, tidak kaku atau keras, berarti ia telah menemukan posisi yang nyaman di pelukan ibunya. Saat itulah ibu bisa mencoba untuk menyusuinya.

Olesi ASI
Jika anak ibu masih menolak, jangan dipaksakan. Ibu sebaiknya bersabar karena mungkin memerlukan proses lebih lama. Cobalah cara itu berkali-kali sambil diselingi dengan pemberian ASI melalui botol dot. Tapi sebelumnya olesi dulu karet dot dengan ASI sehingga ia bisa mencium bau ASI. Dengan begitu, anak merasa dekat dengan ibunya. Pasalnya, indera penciuman, pengecapan dan indera perasa pada bayi bekerja cukup kuat.
Sebagai langkah alternatif, sekarang ini banyak tersedia karet dot yang ditempelkan pada puting susu ibu. Hal ini membantu bayi agar lebih mudah menyedot ASI dari payudara. Jadi, anak tetap bisa menikmati ASI dari ibunya seolah-olah menyedot secara langsung. Lakukan terus pendekatan menyusui kepada anak ibu secara perlahan dan sabar hingga akhirnya ia tak menolak lagi untuk disusui secara langsung. Semoga berhasil, Bu!

Dr. Dono Baswardono, Psych, Graph, AISEC, MA, Ph.D – Sexologist, Pschoanalyst, Graphologist, Marriage & Family Therapist.
Untuk konsultasi, hubungi di 087881705466 atau pin 2849C490. :)

1 comment:

  1. Ayo kita berusaha n berdoa agar berhasil ngasih asix sya juga sedang berjuang walau sakit puting. Puting daya juga datar ngasihna pelan2 kadang k puting kadang k aurola

    ReplyDelete