Thursday 2 August 2012

Bekerja Bukan Halangan Untuk Memberikan ASI

Ibu Bekerja Tetap Mampu Berikan ASI Eksklusif


Sibuk bekerja, bukan hambatan untuk ibu tidak memberikan ASI eksklusif bagi buah hatinya. Motivasi dalam diri dan sediakan waktu untuk memeras susu. Serta perhatikan cara menyimpannya. Maka permata hati tetap bisa menikmati ASI dengan puas.

Pemberian ASI eksklusif tidak hanya dilakukan para ibu rumah tangga. Tapi bisa juga dilakukan oleh wanita karir. Salah satu caranya adalah dengan memompa air susu ibu tersebut. Kapan sebaiknya para ibu memompa air susunya?
Tidak ada masalah kapan pemompaan susu itu dilakukan; pagi ataupun malam. Toh, hampir semua ibu sudah memiliki kulkas. Jadi tidak ada istilah ASI itu akan basi. Selain itu memompa ASI juga sebagai salah satu cara untuk mengurangi pembengkakan. Jika ibu pekerja tidak mau menyusui anaknya, ASI-nya tetap harus dipompa. Walaupun ASI itu dibuang. Rugi berlipat-lipat.
Mengapa? Selain karena gizi dan perlindungan terbaik untuk bayinya terbuang percuma, dirinya sendiri juga akan sakit karena payudaranya mengalami pembengkakan jika ASInya tak diperas. Bisa menyebabkan sumbatan yang mengakibatkan infeksi.
Jika setelah terjadi pembengkakan dan si ibu sudah berusaha memeras ASI-nya tetap tidak mau keluar, segera kompres dengan handuk hangat, lalu diurut dari pangkal sampai ke ujung. Pengurutan payudara itu akan merangsang oksitosin. Kemudian, dengan menggunakan jari, peganglah daerah areola, lalu dorong ke belakang. Pada bagian itu akan terasa ada benjolan yang disebut kelenjar susu, tekan, maka ASI keluar pada puting.

Stres Pengaruhi ASI
Banyak ibu pekerja yang merasa produksi ASI-nya kurang. Hal ini kebanyakan dipengaruhi oleh stres yang mereka alami. Maklum, di kantor banyak persoalan. Karena itu, lakukan teknik-teknik untuk menenangkan diri, seperti teknik pernafasan, meditasi, berdoa, atau teknik-teknik manajemen stres lainnya. Lakukan penenangan diri ini sebelum memeras ASI.

Perlukah Asup Suplemen?
Jika setelah merasa tenang, menganggap tidak ada stres, namun produksi ASI masih sedikit, perlukah mengonsumsi suplemen untuk meningkatkan produksi ASI seperti teh daun katuk? Tidak ada salahnya. Walaupun sesungguhnya dengan minum yang cukup, gizi seimbang, makan buah-buahan, sayuran dan vitamin yang cukup, maka produksi ASI tidak akan mengalami masalah. Karena pada dasarnya, di mulut bayi sudah terdapat rangsangan syaraf-syaraf yang terhubung ke puting si ibu, yang akan dibawa ke daerah otak dan menimbulkan hormon air susu. Inilah yang menyebabkan keluarnya ASI dari payudara. Tapi seandainya Anda ingin mengonsumsi daun katuk atau yang lainnya, tidak apa-apa. Toh, banyak juga yang berhasil.

Menyusui Dulu Sebelum Memeras
Sebaiknya, ibu yang mau memeras ASI terlebih dulu menyusui bayinya. Mengapa? Susu kalau langsung diperas yang keluar adalah fork milk yang lebih banyak kandungan airnya. Tetapi kalau memerasnya sesudah menyusui maka yang keluar adalah hind milk, yang lebih banyak kandungan lemaknya.

Cara Memeras ASI
Perlu dan harus diingat, pada saat ibu memompa air susunya di kantor, sebaiknya, dia mempunyai beberapa botol sebagai wadah penampungan ASI tersebut.
Cara memompanya pun bervariasi. Sekarang ini sudah banyak cara untuk memompa ASI. Selain dipompa langsung pakai tangan, ada juga yang memompanya menggunakan alat yang ada mesinnya. Kedua-duanya aman digunakan. Bahkan menurut sebagian ibu, memompa ASI menggunakan alat lebih mudah. Karena mereka tidak merasa sakit dan air susunya langsung keluar dan masuk ke dalam botol.

Menyimpan ASI
Bagi ibu-ibu yang memompa ASI-nya, sebaiknya disimpan dalam kulkas. Kalau bisa pada bagian freezer-nya. Karena, pada tempat itu pertumbuhan kuman tidak ada. Sehingga susu yang disimpan dalam freezer dapat bertahan satu sampai dua bulan.
Lantas, bagaimana seandainya susu tersebut tidak disimpan dalam freezer? Tentu tidak tahan lama, sekitar dua-sampai tiga hari harus sudah dipakai. Itu kalau masih disimpan dalam kulkas. Sedangkan kalau tidak ditaruh dalam kulkas, artinya disimpan dalam suhu kamar hanya dapat bertahan selama enam sampai delapan jam.
Botol susu yang disimpan itu sebaiknya diberi tanggal sesuai dengan tanggal ibu memompa ASI-nya. Ini bertujuan agar mereka dapat mengetahui, mana susu yang lama dan mana yang masih baru.
Sebaiknya menyimpan susu dalam botol yang kecil. Tandai jam berapa dan hari memerasnya. Sehingga ketika akan diberikan ke anak, ASI yang lebih dulu diperas yang diberikan. Sebab, setelah dipakai, sisanya tidak bisa lagi dipakai.

Cara Mencairkan ASI Beku
Cara untuk mencairkan susu yang beku akibat disimpan dalam freezer: sebelum diberikan kepada bayi, sebaiknya susu itu harus dikeluarkan dari freezer dan didiamkan selama 30 menit pada suhu kamar.
Setelah itu, rendam botol susu tadi di dalam panci yang berisi air hangat. Tapi ingat, jangan dimasak! Jangan direbus!

Jika Produksi ASI Berlebih
Ibu-ibu sering kali mengalami hal ini, ASI menetes sendiri, membanjiri baju. Sebaiknya jika sudah dalam kondisi seperti ini segera susui bayi. Kalau memang bayi tidak mau, peras susu. ASI harus dikeluarkan, karena jika tidak akan menyebabkan penyumbatan di payudara dan mengakibatkan infeksi. Biasanya payudara akan terasa kencang.
Untuk mengatasinya kompres payudara dengan handuk hangat sambil diurut. Tujuannya agar ASI tidak lagi menggumpal. Namun, jika sudah parah, biasanya ibu demam, maka segara bawa ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Yang perlu diingat adalah kalau anak sedang menyusu, jangan tiba-tiba berhenti, biarkan anak puas.

Dr. Dono Baswardono, Psych, Graph, AISEC, MA, Ph.D – Sexologist, Pschoanalyst, Graphologist, Marriage & Family Therapist.
Untuk konsultasi, hubungi di 087881705466 atau pin 2849C490. :)

No comments:

Post a Comment