Monday 4 July 2011

MEMILIH PASTA GIGI ANAK

Apa pun Rasanya, Pilih Pasta Gigi Anak yang Mengandung Fluorida

Tanya: Saya ibu dari satu putri. Belakangan ini, saya mulai mengajarkan si kecil untuk menyikat giginya sendiri. Dok, saya agak bingung memilih pasta gigi untuk si kecil, apalagi beredar banyak sekali pilihan rasa. Sebenarnya, bagaimana cara memilih pasta gigi yang baik? Apa saja kandungan yang penting? Bagaimana jika pasta gigi tertelan? Terimakasih. Artika – Jakarta.

Jawab: Bu Artika, pada usia 3-5 tahun anak sudah bisa diajarkan untuk menyikat gigi. Patokannya, jika anak sudah mampu membuang ludahnya sendiri, berarti ia sudah boleh diberikan pasta gigi. Pertimbangannya, agar pasta gigi tersebut tidak tertelan.

Pasta gigi anak-anak beraneka pilihan rasa buah, antara lain jeruk, apel, strawberi. Sebaiknya biarkan anak memilih pasta gigi sesuai seleranya. Bila anak sudah menyukai rasa tertentu, otomatis waktu menggosok giginya lebih lama. Sebab durasi anak-anak untuk membuka mulut dan menyikat gigi, tentu tidak selama orang dewasa.

Kandungan Pasta Gigi
Pasta gigi yang beredar tentu sudah memenuhi standar tertentu. Di Indonesia, pasta gigi anak umumnya berisi bahan aktif (fluoride dan calcium), bahan abrasif (silica) serta bahan tambahan lainnya, seperti pemanis dan aroma.

Fluoride termasuk komponen yang dapat memperkuat gigi, mencegah terjadinya karies (lubang gigi) serta menghambat pembentukan karang gigi.
Pasta gigi balita dianjurkan mengandung fluoride sebanyak 500 ppm atau 0,5 mg/g pasta. Pasta gigi anak usia 6-11 tahun dianjurkan mengandung fluoride sebanyak 1000 ppm atau 1 mg F/g pasta. Bila pasta gigi berfluor digunakan secara rutin, dapat menurunkan terjadinya karies sebesar 25 persen.

Kalsium dalam pasta gigi umumnya ditemukan dalam bentuk calcium phosphate atau calcium gluconate. Kalsium berperan dalam proses pemulihan gigi berlubang.

Bahan abrasif yang umum ditemukan dalam pasta gigi adalah silica. Bahan abrasif ditambahkan ke dalam pasta gigi untuk menghilangkan plak. Sedangkan
bahan tambahan, misalnya xylitol atau sorbitol yang merupakan pemanis tetapi dapat mengurangi resiko terjadinya gigi berlubang. Serta ditambahkan aroma buah-buahan yang disukai anak-anak.

Amankah Bila Tertelan?
Pemakaian pasta gigi pada anak-anak sebaiknya dilakukan dengan pengawasan orangtua, terutama pada anak yang belum dapat meludah dengan baik. Dari hasil penelitian selama ini, ditemukan bahwa anak usia 2-4 tahun menelan pasta gigi yang diberikan sebanyak 35 persen, sedangkan pada usia 5-7 tahun menelan sebanyak 14 persen.

Walaupun hal ini tidak menyebabkan masalah kesehatan yang serius tetapi dapat menyebabkan terjadinya fluorosis (keropos) email yang ringan. Karena itu, pemberian pasta gigi pada anak usia pra sekolah sebaiknya sedikit saja, yakni di ujung sikat sebesar kacang polong.

Cermati Aturan Pakai
Perhatikan instruksi pada kemasan pasta gigi. Tidak semua pasta gigi anak-anak mencantumkan pernyataan bahwa pasta gigi aman bila tertelan. Bahkan ada pula pasta gigi anak yang mencantumkan peringatan agar pasta gigi tersebut jangan tertelan dan bagi anak usia di bawah 6 tahun harus dengan pengawasan orangtua.
Jangan abaikan pula pemilihan sikat gigi. Sebaiknya ibu membeli sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut dan sesuaikan dengan usia si kecil. Pilihlah diameter sikat gigi yang tidak terlalu lebar, mengingat rongga mulut anak masih sangat kecil. Sudah tidak bingung lagi kan Bu Artika? Salam hangat. DB

1 comment:

  1. Kebanyakan pasta gigi yang beredar di pasaran mengandung banyak sekali gula. Orang tua harus sangat cermat memilih, pasta gigi isomalt Clean Me merupakan pasta gigi yang paling saya rekomendasikan. Kandungan isomalt merupakan pemanis bebas gula, otomatis gigi anak akan terjaga.

    ReplyDelete